Media sosial nggak bisa dipungkiri sering kali menciptakan istilah-istilah baru. Sobat Gen tentunya mengenal istilah seperti spill, cancel, dan lain sebagainya. Istilah-istilah ini tentunya muncul di media sosial dan juga populer di media sosial. Dengan kata lain, media sosial bisa dibilang menjadi media untuk terciptanya istilah-istilah baru di internet.
Dari banyaknya istilah di media sosial, salah satu istilah yang sering kali muncul di media sosial terutama X adalah SJW atau social justice warrior.
SJW sendiri merupakan istilah yang biasanya diperuntukkan untuk akun atau orang yang sangat vokal terhadap isu-isu tertentu, seperti isu kemanusiaan, lingkungan, kesehatan mental, dan lain sebagainya. Sehingga, sebenarnya SJW ini kalau dilihat merupakan istilah yang cukup positif. Namun, SJW pada akhirnya justru menjadi istilah yang digunakan untuk mengejek orang-orang yang 'vokal' di media sosial.
BACA JUGA: Viral di TikTok: Berikut Jawaban dari Pertanyaan 'Kenapa Bandung?'
Asal-Usul Istilah SJW
Meskipun populer di X atau Twitter yang notabenenya baru hadir di tahun 2006, nyatanya istilah SJW ini sudah ada dan digunakan sejak tahun 1990.
Mengutip dari Urban Dictionary, SJW adalah istilah yang biasa digunakan untuk mendefinisikan pejuang keadilan sosial. Biasanya, mereka adalah kelompok yang mencerminkan nada ironis postmodernism. Awalnya, SJW merupakan istilah yang secara spesifik ditujukan kepada gerakan yang memperjuangkan keadilan. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Michael Chartrand, seorang aktivis sosial di Kanada di tahun 1990.
Delapan tahun berselang, SJW kembali digunakan untuk mereferensikan gerakan sosial di beberapa negara. Gerakan-gerakan kemanusiaan, seperti 'Homeless Action Coalition' menjadi salah satu gerakan sosial yang mendapatkan label SJW di saat itu.
Dengan demikian, dalam rentan 1990-an hingga tahun 2000-an, sebenarnya SJW memiliki kesan yang positif di masyarakat. Sobat Gen tentunya sepakat dengan hal ini, karena dari arti, dan tujuan dari SJW ini sebenarnya sangat positif, yaitu memperjuangkan hak-hak masyarakat dan menggaungkan aktivitas sosial. Tapi, mengapa kini SJW justru dianggap sebagai hal negatif yang cenderung terkesan sebagai sebuah ejekan?
BACA JUGA: Asal Usul 'Wkwk': Bentuk Ekspresi Tertawa Orang Indonesia yang Jadi Identitas di Mata Dunia
SJW Dianggap Sebagai Ejekan
Jika awalnya SJW hadir sebagai gerakan yang mengakomodir isu-isu sosial, kini SJW justru dianggap sebagai gerakan yang arogan dan selalu ingin benar. Sehingga, nggak jarang istilah SJW digunakan sebagai ejekan yang ditujukan kepada mereka yang 'memperjuangkan' isu-isu sosial secara 'berlebihan'.
Lebih lanjut, mengutip cuitan dari Ferry Irwandy, seorang content creator yang fokus membahas isu sosial dan juga aktif di berbagai aktivisme sosial, seperti Malaka Project. Dalam cuitan tersebut Ferry menjelaskan asal-usul mengapa istilah SJW kini berkonotasi negatif.
Dalam cuitan Ferry, SJW berubah menjadi sebuah 'hinaan' di internet dimulai sejak Will Shetterly, seorang dengan paham ideologi kiri yang mengecam identitarians. Dalam blognya yang ditulis di 2009, Shetterly menggunakan istilah SJW untuk mengkritik gerakan identitarians.
BACA JUGA: Apa Sih Arti dari Let Him Cook? Meme yang Kini Populer di Media Sosial
Dari adanya kritik Whill Shetterly inilah yang akhirnya membuat SJW digunakan sebagai sebuah bentuk 'hinaan' atau 'ejekan' di media sosial. (*/)
(RRY)