uploads/article/2023/09/sejarah-dan-perkembangan-festival-26407baa11d4299.png

Sejarah dan Perkembangan Festival Musik di Indonesia

Salah satu hiburan yang kini menjadi pilihan anak muda Indonesia adalah nonton konser ataupun datang ke festival-festival musik yang ada. Kini, pasca pandemi Covid-19 dan dicabutnya status PSBB di Indonesia, banyak penyelenggara event musik yang menggelar berbagai acara musik, baik konser musisi tertentu ataupun festival musik.

Dengan menjamurnya berbagai konser ataupun festival musik di Indonesia, nggak jarang anak muda seperti Gen Z ataupun Millenials menyisihkan uang jajan ataupun gaji mereka hanya untuk dapat membeli tiket dari konser maupun festival musik yang akan diselenggarakan.

Bahkan, nggak jarang para Gen Z ataupun Millennials ini membuat tabungan khusus yang ditujukan untuk membeli tiket konser ataupun festival musik, meskipun belum ada pengumuman terkait dari konser ataupun festival musik tersebut. Hal ini disebabkan karena maraknya kehadiran konser ataupun festival musik di Indonesia yang sepertinya selalu hadir di tiap bulannya. 

BACA JUGA: Synchronize Fest 2023 Sukses Hadirkan Festival Musik Lintas Genre dan Generasi

Sejarah Festival/Konser Musik di Indonesia

Meskipun belum ada catatan sejarah terkait mengenai awal mula festival ataupun konser musik di Indonesia, setidaknya terdapat sejarah untuk konser musisi internasional pertama yang diselenggarakan di Indonesia. 

Tahun 1975 menjadi momen yang bersejarah bagi industri musik Indonesia. Setelah Soekarno lengser dari jabatannya, secara langsung membuka peluang untuk masyarakat Indonesia untuk menyaksikan konser musisi internasional di Indonesia. 

Pada era kepemimpinan Soekarno, musisi internasional dilarang untuk tampil di Indonesia karena ideologi Soekarno yang kala itu anti Barat dan kolonialisme. Pada era tersebut, keberadaan konser musisi  Barat di Indonesia dicap sebagai bentuk neokolonialisme. Sehingga, tentunya Soekarno yang anti Barat melarang hal tersebut.

Barulah pada tahun 1975 di era kepemimpinan Soeharto, musisi Barat boleh manggung di Indonesia. Band internasional pertama yang tampil di Indonesia adalah Deep Purple. Deep Purple sendiri merupakan band dengan aliran hard rock dan merupakan band populer pada masa itu. Setidaknya, terdapat 150 ribu orang yang menonton Deep Purple di Stadion Senayan yang kini menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno. 

Konser Deep Purple di Indonesia sendiri dibuka oleh band yang kini menjadi salah satu band legendaris Indonesia, yaitu God Bless. Kala itu, God Bless masih menjadi band yang baru berusia 2 tahun, namun karena kualitas musiknya, mereka dipercaya untuk menjadi opener dari Deep Purple.

Sayangnya, konser Deep Purple di Indonesia menyimpan tragedi mendalam. Dalam konser tersebut, terjadi sebuah kerusuhan yang harus meregang nyawa. Banyak penonton yang berusaha mendekat ke panggung untuk bisa melihat Deep Purple dengan lebih jelas, sementara beberapa lainnya masuk tanpa memiliki tiket. Bahkan terjadi ketegangan antara penonton dan petugas keamanan.

Menurut laporan yang dikutip dari edisi 23 Maret 1976 dari Circus Magazine, petugas keamanan bahkan menggunakan peluru karet. Jon Lord, salah satu anggota Deep Purple, bahkan menyaksikan seorang anak muda ditarik oleh seekor anjing hingga terluka parah. Karena kerusuhan tersebut, Stadion Senayan mengalami kerusakan yang cukup serius.

BACA JUGA: Gigs: Tempat Kecil untuk Melahirkan Musisi Besar 

Perkembangan Festival/Konser Musik di Indonesia

Kini, festival musik di Indonesia tidak hanya mendatangkan satu musisi saja atau konser. Namun, kini konser berkembang menjadi festival musik itu sendiri. Festival musik pun menghadirkan berbagai musisi-musisi yang dirasa mampu memikat para penonton. 

Jika awalnya festival musik merupakan acara besar tahunan, kini festival musik pun berubah dan terus bertambah dan bisa dibilang menjadi acara bulanan. Hampir setiap bulannya festival musik ada di Indonesia. Mulai dari festival musik di daerah yang menghadirkan musisi-musisi lokal dengan headliner musisi nasional, sampai ke festival musik nasional yang menghadirkan musisi-musisi nasional dengan headliner musisi internasional.

Pada akhirnya, festival/konser musik di Indonesia menjadi sebuah komoditas. Mau sekecil apapun festival tersebut, nyatanya banyak masyarakat Indonesia yang tetap membeli tiket untuk menonton festival musik tersebut. Bahkan, banyak dari promotor yang menjual tiket dari festival musik mereka sebelum mengumumkan line up musisi yang akan mengisi festival musik yang mereka adakan. Karena kembali lagi, apapun festival musiknya, pada akhirnya masyarakat Indonesia akan hadir untuk menonton.

(RRY)

 

banner