Ngomongin skena musik Indonesia, nggak afdol rasanya kalau kita tidak membahas tren musik emo di Indonesia. Keberadaan musik emo sendiri memang dirasa cukup pas dengan remaja Indonesia yang menjadi salah satu pendengar setia dari musik emo.
Lirik yang melankolis dan juga emosional, dengan tempo yang seringkali soft dan juga lambat, seringkali memikat para remaja Indonesia yang sedang dalam suasana galau seringkali terhanyut di dalam musik-musik emo.
Ketika kita membahas musik emo di Indonesia, rasanya satu nama yang terbesit di pikiran masyarakat Indonesia adalah Last Child.
Nggak bisa dipungkiri, Last Child bisa dibilang memang menjadi salah satu band dengan sentuhan emo yang populer di Indonesia. Salah satu hitsnya, yaitu ‘Diary Depresiku’ dianggap menjadi salah satu lagu yang wajib ada di playlist musik anak emo.
Akan tetapi, keberadaan Last Child sebagai band emo di Indonesia seringkali didebat oleh para pecinta musik emo di Indonesia. Beberapa pecinta musik emo di Indonesia beranggapan bahwa, Last Child terlalu ngepop untuk suatu musik emo.
BACA JUGA: 3 Band Pop Melayu yang Masih Aktif di Indonesia
Meskipun keberadaan Last Child sebagai band emo di Indonesia masih diperdebatkan, rasanya 5 band emo Indonesia yang akan penulis sebutkan tidak akan menimbulkan perdebatan. Karena, 5 band emo ini bisa dibilang menjadi band emo OG di Indonesia.
1. Killing Me Inside
Album kedua Kilms ‘Self Titled’
Killing Me Inside bisa dibilang menjadi salah satu band emo paling populer di Indonesia. Dibentuk pada 7 Juni 2005, Killing Me Inside sukses mengeluarkan 4 album dan juga menggandeng sejumlah musisi lain untuk berkolaborasi.
Bicara mengenai personil, Kilms sudah beberapa kali melakukan perombakan. Namun, 4 personil awal dari Kilms adalah Sansan (vokalis), Raka dan Josaphat (gitaris), Onadio (bassist), dan Rendy (drummer).
2. Killed By Butterfly
Album ‘sanity/insanity’ dari Killed By Butterfly
Band emo dengan nama awal Seeking Isabelle ini menjadi salah satu band emo populer di Indonesia. Band yang dibentuk pada tahun 2003-2004 ini awalnya merupakan band kampus yang dibentuk oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Trisakti.
Personil dari band ini terdiri dari 3 orang, Ade (drummer), Gogo (basis), dan Roma (gitaris). Sosok Roma pun nyatanya merupakan anak dari dari aktor dan juga sutradara, yaitu Sophan Sophian. Sehingga, bisa dibilang darah seni dari Roma mengalir dari ayahnya.
BACA JUGA: Sama Seperti Pop Melayu, Lagu Pop Centil Pun Memiliki Nilai Nostalgia
3. Alone At Last
Album ‘Jiwa’ dari Alone At Last
Alone At Last bisa dibilang menjadi salah satu band emo Indie yang populer di Indonesia. Dibentuk pada tahun 2002, Alone At Last beranggotakan yas (vokalis), Balum (gitaris), dan athink (drummer).
Band emo asal Bandung ini pertama kali merilis album mereka pada tahun 2008 dan sejak itu, total 3 album sudah mereka rilis dan beberapa single lainnya. ‘Amarah Senyum dan ‘Air Mata’ menjadi lagu hits dan juga ciri khas dari Alone At Last.
4. The Side Project
Album Kompilasi ‘Anthem of Tomorrow’
Sekilas, nama band emo satu ini memang seperti band untuk mengisi waktu luang. Gimana enggak? Jika diartikan ke bahasa Indonesia, ‘The Side Project’ memiliki arti sebagai proyek sampingan.
Meskipun begitu, The Side Project bisa dibilang menjadi salah satu band emo yang populer di Indonesia. Nama TSP sangat populer karena personil-personilnya yang memang merupakan musisi dari band-band populer di Indonesia. Band yang dibentuk pada tahun 2003 ini berisikan sosok-sosok familiar di kancah musik Indonesia. Nama-nama seperti Fady Kemal, Dochi Sadega, Dika Tlor, dan Pasha Acam menjadi bagian dari pembentukan TSP.
Musikalisasi dari TSP salah satunya adalah ketika mereka masuk ke dalam satu album kompilasi berjudul ‘Anthem of Tomorrow’.
BACA JUGA: Bandung dan Lahirnya Musisi-Musisi Populer Indonesia
5. Seems Like Yesterday
Album ‘Sunrise, Sunset And Everything in Between’
Seems Like Yesterday menjadi salah satu band emo yang hadir pada awal tahun 2000an. Cikal bakal Seems Like Yesterday sudah ada sejak tahun 2001, Seems Like Yesterday memiliki formasi awal, Aldy (gitaris dan vokal), Samuel atau Brutz (vokalis) dan pada awalnya, keduanya dikenal sebagai duo akustik dengan nama ‘Invisible Floating Torso Band’.
Kemudian, pada tahun yang sama, Dresthi (bassis) bergabung dan akhirnya terbentuk band bernama “Before The Next Teardrop Falls’. Barulah pada tahun 2002, bergabungnya Rizky dan Benny sebagai drummer dan gitaris akhirnya membentuk sebuah band bernama ‘Seems Like Yesterday’.
Salah satu aspek yang akhirnya membuat Seems Lke Yesterday populer adalah suara dari Brutz yang memiliki ciri khas dan menjadi ikon dari band emo ini. Akan tetapi, pasca meninggalnya Brutz, Seems Like Yesterday mulai jarang terlihat.
Keberadaan band-band emo di Indonesia tentunya memberikan warna tersendiri di skena musik Indonesia. Terlebih, untuk Sobat Gen yang besar di dekade 2000-an, tentunya lagu-lagu dari band emo menjadi salah satu lagu wajib yang didengar apabila suasana hati sedang dipenuhi oleh perasaan galau.(*/)
(RRY)