uploads/article/2023/09/polemik-akun-menfess-ketika-87589ce44f58ae1.png

Polemik Akun Menfess: Ketika menjadi Anonim Membuka Celah Tindak Bullying

Sobat Gen, tentunya untuk Sobat Gen yang aktif bermain media sosial X, tentunya mengenal akun menfess atau akun base kan? Akun menfess atau akun base adalah akun yang memberikan kesempatan bagi pengguna X atau media sosial lainnya untuk menitipkan pesan atau konten yang kemudian akan dibagikan oleh akun menfess atau base secara anonimus. Sehingga, cuitan-cuitan atau konten yang dibagikan oleh akun menfess dan base akan bersifat anonimus atau tidak diketahui siapa pengirim sebenarnya.

Sederhananya, akun menfess atau akun base adalah akun yang menampung titipan pesan dari pengguna X lainnya, yang kemudian pesan tersebut akan diunggah oleh akun menfess dan base tersebut. Sekilas, keberadaan akun menfess dan base tentunya membantu orang-orang yang memang membutuhkan pesannya untuk tersampaikan. Terlebih, akun menfess dan base sendiri memiliki audiens yang relatif besar.

Namun, sebagaimana quotes dari Paman Peter Parker, “With great power comes great responsibility.” pada kenyataannya, akun-akun menfess ini seringkali blunder dan menjadi ‘pedang bermata dua’.

BACA JUGA: Dapet Pacar Lewat Dating Apps, Emang Bisa?

Di satu sisi, keberadaan akun menfess atau base memang menjadi akun yang mampu memberikan informasi penting mengenai suatu isu atau topik, dan bahkan nggak jarang dari akun menfess suatu isu permasalahan dapat diproses dan bahkan diselesaikan. Namun, di sisi lain, akun menfess dan base pun nggak jarang menyebabkan suatu permasalahan.

Ajang Bullying Online

Salah satu ‘keunggulan’ menitip pesan ke akun menfess atau base adalah identitas kita tidak akan diketahui oleh pengguna dan followers dari akun menfess dan base tersebut. Dari sinilah, permasalahan bullying online kerap terjadi pada akun-akun menfess dan base.

Merasa identitasnya aman, dan tidak akan terspill, pada akhirnya banyak pengguna yang menyalahgunakan power tersebut. Nggak jarang, akun-akun menfess ini menjadi sumber bullying online terhadap seseorang yang nilainya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. 

BACA JUGA: Bukannya menjadi Tempat Aman, Sekolah Justru menjadi Tempat Bullying Berkembang 

Dengan audiens akun menfess atau base yang besar, nggak jarang bullying online ini diaaminii dan dilakukan oleh pengguna lain yang melihat konten menfess bersifat bullying tersebut. Berawal dari ketidaksukaan satu orang, berkat ‘boosting’ dari akun menfess, akhirnya bullying yang dilakukan pun dilakukan secara masif oleh pengguna X lainnya. 

Bullying online yang terjadi pada akun-akun menfess ini pada dasarnya dilandasi oleh keuntungan menjadi ‘anonim’ melalui akun-akun menfes dan base tersebut. 

Sumber Misinformasi

Akun menfess ataupun base nggak jarang menjadi akun yang menyajikan informasi yang bersifat positif dan informatif. Namun, nggak jarang juga akun-akun menfess dan base ini menyebarkan informasi yang misinformasi dan bahkan bersifat hoax

Permasalahan misinformasi dan hoax oleh akun menfess dan base ini pada dasarnya didasari oleh para penitip pesan yang kerap kali tidak menyertakan sumber, dan terlalu terburu-buru dalam menyampaikan sebuah informasi. Sehingga, nggak jarang informasi yang dibagikan berisikan informasi yang salah dan juga hoax.

BACA JUGA: Mengenal Cancel Culture: Budaya Media Sosial yang Penuh Pro-Kontra 

Belum lagi, Sobat Gen tentunya mengenal budaya spill di media sosial kan? Budaya spill ini nggak jarang menjadi fitnah dan bersifat hoax, karena hanya mengambil dari satu sumber atau satu pihak saja. Sehingga, berita atau informasi yang disampaikan tidak dibagikan seutuhnya hanya karena mengambil dari satu sumber saja. 

Keberadaan akun menfess atau base memang nggak jarang membantu kita-kita untuk mendapatkan informasi nih Sobat Gen. Namun, dengan adanya fakta mengenai akun menfess dan akun base yang menjadi platform bullying online dan berita hoax seharusnya membuat kita semakin memperhatikan segala jenis informasi yang tersebar di media sosial.(*/)

(RRY)

banner