uploads/article/2023/10/5-istilah-yang-sering-63914d6ee7124a2.png

5 Istilah yang Sering Digunakan Gen Z yang Wajib Kamu Ketahui!

Sobat Gen, Gen Z nggak bisa dipungkiri menjadi generasi yang paling aktif menggunakan media sosial. Umumnya, para Gen Z ini menggunakan media sosial untuk mencari informasi, ataupun berinteraksi dengan teman online mereka. 

Dari aktifnya Gen Z di media sosial ini, banyak tren-tren baru yang diciptakan oleh Gen Z. Mulai dari, tren-tren yang berhubungan dengan konten, sampai tren-tren yang kini menjadi bahasa sehari-hari. 

BACA JUGA: Polemik Akun Menfess: Ketika menjadi Anonim Membuka Celah Tindak Bullying 

Nggak bisa dipungkiri, kini banyak bahasa-bahasa maupun istilah baru di media sosial yang diciptakan oleh Gen Z. Istilah-istilah ini bisa berupa slang atau bahasa gaul, ataupun istilah yang merujuk ke definisi tertentu.

Lantas, apa aja sih istilah-istilah tersebut?

1. Spill The Tea

Spill the tea kalau diartikan secara literal memang nggak punya kaitan dengan media sosial. Tapi, kalau diartikan sebagai istilah di media sosial, spill the tea disini diartikan sebagai spill the truth. 

Dengan demikian, istilah spill the tea disini memiliki arti sebagai membocorkan fakta atau kebenaran mengenai suatu kasus, permasalahan, ataupun isu yang tengah terjadi di media sosial maupun dunia nyata. Spill the tea umumnya digunakan untuk mereka yang sering ‘bergosip’ di media sosial ataupun kepo dengan kehidupan orang lain. 

Fakta lain dari spill the tea adalah istilah ini sudah ada sejak tahun 1994 melalui buku berjudul "Midnight in the Garden of Good and Evil". Istilah ini dipopulerkan oleh seorang drag queen, yaitu Lady Chablis dan juga Graham Aubert sebagai bentuk hiburan.

BACA JUGA: Mengenal Doxing: Tindakan Pelanggaran Privasi yang Kerap Terjadi di Media Sosial

2. Red Flag dan Green Flag

Selain spill the tea, istilah lain yang seringkali digunakan di media sosial adalah red flag dan green flag. Sesuai namanya, istilah ini merujuk kepada suatu hal yang enggak banget dan suatu hal yang oke banget. Namun, spesifikasinya istilah ini digunakan untuk mereferensikan seseorang berdasarkan perilakunya. Jika seseorang tersebut punya perilaku yang cenderung enggak banget, mereka akan mendapatkan titel red flag, dan sebaliknya, jika seseorang berperilaku oke banget, mereka akan mendapatkan title green flag. 

3. Sus

Bukan-bukan, sus disini nggak merujuk ke kue sus. Sus sendiri merupakan istilah gaul yang digunakan oleh Gen Z apabila terdapat hal yang mencurigakan. Kata ‘sus’ sendiri merupakan singkatan dari ‘suspicious’ yang memiliki arti serupa. 

Penggunaan kata sus terhadap sesuatu yang mencurigakan bisa dibilang terjadi pasca kehadiran game Among Us. Saat itu, mereka yang dicurigai sebagai impostor akan menjadi julukan ‘sus’. Dengan populernya game Among Us di dunia, penggunaan kata sus untuk merujuk kepada suatu hal yang mencurigakan kian sering digunakan.

3. Cancel Culture

Istilah cancel ini bisa dibilang menjadi istilah populer di media sosial yang paling mengerikan dari istilah lainnya. Gimana enggak, apabila seseorang menjadi korban dari cancel culture, bisa dibilang hidup mereka tidak akan tenang. Cancel culture sendiri adalah budaya pemboikotan oleh orang-orang terhadap seseorang atau organisasi yang dianggap melakukan pelanggaran yang tidak dapat dimaafkan. 

BACA JUGA: Mengenal Cancel Culture: Budaya Media Sosial yang Penuh Pro-Kontra

Beberapa korban dari cancel culture pun nggak jarang berasal dari selebriti. Akan tetapi, nggak jarang cancel culture ini salah memakan korban, salah satunya seperti yang terjadi terhadap Johnny Depp. 

4. Glow Up

Glow up, sendiri merupakan istilah untuk mereka yang dianggap memiliki penampilan fisik ataupun yang lainnya yang dianggap kurang, namun berubah menjadi sosok yang rupawan. Istilah ini pun seringkali menjadi istilah untuk memotivasi untuk bisa merubah diri menjadi sosok yang lebih baik. 

5. Stan

Stan disini bukan singkatan dari Sekolah Tinggi Akuntansi ya Sobat Gen. Istilah "stan" merupakan penggabungan dari dua kata, yakni "Stalker" (penguntit) dan "Fan" (penggemar). Setelah digabungkan menjadi "stan," istilah ini mengacu pada penggemar yang memiliki obsesi yang kuat terhadap sesuatu, biasanya terkait dengan selebritis atau artis, namun tidak mencapai tingkat yang mengganggu atau menyeramkan.

Contoh penggunaan istilah ini adalah, "Saya sangat menggemari BTS," yang dalam bahasa Inggris dapat dinyatakan sebagai "I stan BTS." Istilah "stan" pertama kali dipopulerkan oleh lagu Eminem yang berjudul "Stan," yang dirilis pada tahun 2000.

Istilah-istilah di atas adalah istilah yang seringkali digunakan oleh Gen Z ataupun generasi lain ketika bermedia sosial. Sebenarnya, masih banyak istilah-istilah lain yang digunakan oleh Gen Z untuk saling berinteraksi dengan teman online mereka.(*/)

(RRY)

banner