uploads/article/2023/08/sering-dikatakan-sama-berikut-79656a076c5d8f1.png

Sering Dikatakan Sama, Berikut 4 Perbedaan Antara Anime dengan Kartun 

Sejak era pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia mulai mencoba mencari kegiatan atau aktivitas hiburan yang dapat dilakukan dirumah akibat aturan PPSB yang diberlakukan. Berbagai kegiatan seperti memasak, mengocok Dalgona, sampai menamatkan series atau film tertentu pun dilakukan guna mengisi waktu luang.

Dan berbicara mengenai menamatkan series atau film, salah satu film yang akhirnya menjadi populer sejak pandemi Covid-19 adalah anime. Pada awalnya, anime di Indonesia bisa dibilang tidak memiliki jumlah penonton semasif sekarang. Namun, sejak era pandemi, jumlah penonton anime di Indonesia pun kian bertambah dan akhirnya menjadi tontonan wajib bagi masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: 3 Musisi Indonesia yang Mengadaptasi Budaya Populer Jepang 

Namun, nyatanya beberapa orang Indonesia seringkali menganggap anime adalah kartun. Well, sebenarnya hal tersebut tidak bisa dianggap sepenuhnya salah. Karena, pada dasarnya anime adalah tontonan dalam bentuk animasi/kartun yang kebetulan diproduksi oleh Jepang, sehingga memiliki penamaan sebagai anime. Namun, jika dilihat dari berbagai aspek, nyatanya anime pun tidak dapat serta merta dianggap sebagai sebuah kartun yang notabenenya ditujukan untuk anak-anak. 

1.  Visual yang Berbeda

Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara anime dan kartun ada pada visualisasinya. Meskipun sama-sama berupa animasi, nyatanya anime memiliki animasi yang lebih kompleks dibandingkan dengan kartun. 

Bahkan, pada beberapa anime banyak studio animasi yang menggunakan CGI untuk memproduksi anime mereka. Di sisi lain, kartun cenderung menggunakan gambar yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan anime. 

2. Alur Cerita

Jika umumnya kartun di tiap episodenya memiliki cerita yang berbeda dengan episode berikutnya, anime nyatanya memiliki episode yang saling berkaitan. Hal ini disebabkan karena anime pada dasarnya diadaptasi dari manga atau komik yang sudah memiliki alur ceritanya sendiri. Di sisi lain, kartun seperti Spongebob misalnya memiliki episode yang berbeda-beda dan tidak melanjutkan episode lainnya.

Dalam anime dikenal juga istilah arc atau babak-babak dalam sebuah cerita. Babak-babak ini sebenarnya memiliki konflik dan klimaksnya tersendiri. Namun, konflik dan klimaks ini tetap berada di alur utama sebuah cerita dalam anime. Sehingga, setiap konflik dan klimaks dalam setiap arc tetap terkait satu sama lain.

Selain itu, alur cerita dari anime pun sangat kompleks. Terlebih, genre dari cerita dalam anime pun sangat bervariasi. Berbeda dengan kartun yang hanya fokus di satu genre saja. Dan hal inilah yang akhirnya menjadi pembeda selanjutnya, yaitu genre.

3. Genre Anime Lebih Bervariasi

Genre pada anime nyatanya jauh lebih bervariasi, mulai dari shounen, shoujo, josei, seinen, harem, dan lain sebagainya. Dan genre ini pun nyatanya dapat berkolaborasi, misalnya genre shounen memiliki unsur harem di dalamnya. 

BACA JUGA: 3 Alasan Masyarakat Indonesia Menyukai Film Horor 

Dan inilah yang menjadi pembeda antara anime dan kartun. Kartun pada dasarnya hanya memiliki satu genre dan genre tersebut akan fokus ke genre itu saja. Selain itu, genre-genre pada kartun pun rata-rata memang diperuntukan untuk anak-anak, dimana hal tersebut tidak berlaku dalam anime. 

4. Target Audience

Dengan genre yang bervariasi ini, genre-genre ini pun memiliki target audiens yang berbeda-beda. Misalnya shounen yang biasanya membahas perjalanan seorang pahlawan dari yang awalnya pemuda biasa menjadi sosok yang sangat kuat, genre tersebut dirasa sesuai dengan para remaja.

Di sisi lain, genre seperti seinen memiliki alur cerita yang jauh lebih berat dan lebih fokus terhadap drama kehidupan. Sehingga, anime dengan genre seinen lebih diperuntukan untuk orang dewasa, karena dianggap lebih relatable untuk orang dewasa. 

Pada akhirnya, anime memiliki target audiens yang lebih luas dan beragam dibandingkan kartun. Memang, banyak orang dewasa yang menonton kartun juga. Namun, pada akhirnya sebenarnya kartun ditujukan untuk anak-anak, berbeda dengan anime yang setiap genrenya memiliki target audiensnya sendiri. 

 

banner