Baru-baru ini, Coldplay baru saja mengadakan konser perdana mereka di Indonesia. Meskipun sudah selesai diselenggarakan, ternyata masih ada satu isu yang bikin nama Indonesia lumayan tercoreng, Sobat Gen!
Sebagaimana yang Sobat Gen tahu, biasanya ketika kita menonton konser atau festival musik, kita akan mendapatkan wristband sebagai cara kita untuk bisa masuk ke dalam venue konser. Nah, disinilah letak permasalahannya.
Nyatanya, persentase pengembalian Xyloband (nama wristband konser Coldplay) konser Coldplay di Indonesia hanya mencapai 77%. Padahal, rata-rata pengembalian Xyloband pada tahun-tahun pertama konser Coldplay mencapai angka 86%.
BACA JUGA: 4 Momen Menarik dari Konser Coldplay di Jakarta
Dari adanya fakta ini, rasanya mencap masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang klepto bukanlah hal yang berlebihan. Terlebih, banyak dari mereka yang justru memamerkan barang ‘curiannya’ di media sosial dengan anggapan Xyloband tersebut sebagai bentuk kenang-kenangan.
Nah Sobat Gen, perilaku klepto pada konser Coldplay inilah yang akan kita bahas. Melalui artikel ini, penulis akan membagikan informasi mengenai klepto untuk Sobat Gen!
Apa Sih Kleptomania?
Sobat Gen tentunya pernah mendengar istilah klepto di media sosial kan? Jadi, klepto atau kleptomania merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya nggak mampu untuk menahan rasa keinginan untuk mencuri atau mengambil barang tanpa izin, meskipun barang tersebut tidak dibutuhkan.
Kemudian, mereka yang mengidap kleptomania biasanya melakukan pencurian tersebut bukan karena mereka membutuhkan uang atau mencari keuntungan. Biasanya, barang-barang yang mereka curi hanya ditaruh begitu saja, ditimbun. dibuang, atau bahkan diberikan ke orang lain.
BACA JUGA: Kata Siapa Cowok Nggak Boleh Menangis?
Dalam kasus Coldplay, klepto rasanya menjadi istilah yang tepat untuk mereka yang mencuri Xyloband konser Coldplay. Karena, setelah konser, barang tersebut tentunya nggak berguna dan hanya buang-buang space meja mereka saja.
Penyebab Kleptomania
Sayangnya, sampai saat ini belum ada alasan pasti mengapa seseorang memiliki gangguan kleptomania. Akan tetapi, dari riset yang ada, dikatakan kleptomania bisa dipengaruhi oleh gangguan pada senyawa kimia di otak, yaitu:
- Penurunan tingkat serotonin, zat kimia dalam otak yang mengatur emosi dan suasana hati.
- Gangguan dalam pelepasan dopamin, zat kimia otak yang menciptakan perasaan senang dan bahagia.
- Ketidakseimbangan dalam sistem opioid yang menyebabkan dorongan untuk mengambil barang atau melakukan pencurian sulit dikendalikan.
Gejala Kleptomania
Kleptomania sendiri memiliki perbedaan dengan pencuri pada umumnya. Biasanya, mereka yang mengidap kleptomania akan memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu:
- Keinginan untuk melakukan pencurian terus muncul, menyebabkan pengulangan siklus kleptomania.
- Timbulnya tingkat kecemasan dan ketegangan yang meningkat sebelum melaksanakan tindakan mencuri.
- Tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol atau menolak dorongan untuk mencuri barang.
- Secara umum, barang yang dicuri tidak memiliki nilai atau tidak diperlukan, bahkan orang dengan kleptomania sebenarnya mampu membelinya.
- Seringkali melakukan pencurian di tempat-tempat umum yang ramai, seperti supermarket.
- Kleptomania cenderung kambuh tanpa perencanaan atau pemicu tertentu.
- Setelah melakukan pencurian, penderita kleptomania merasa bersalah, menyesal, marah pada diri sendiri, dan merasa takut.
- Meskipun merasa bersalah, keinginan untuk mencuri kembali muncul, membuat penderita tidak mampu menolak.
BACA JUGA: Mengenal Istilah ‘Cegil’: Ketika Perempuan Jujur dengan Permasalahan Percintaannya
Nah Sobat Gen, dari sini kita bisa melihat, nyatanya banyak orang Indonesia yang mengidap kleptomania. Karena, kalau dipikir-pikir kembali, mengambil Xyloband tentunya nggak ada gunanya sama sekali. Karena, Xyloband hanya bisa berfungsi selama konser Coldplay di Jakarta kemarin berlangsung.