Baru-baru ini, muncul potongan video yang menjelaskan seberapa krusial social media checking ketika seseorang melamar pekerjaan. Dari video tersebut, dikatakan 80% seorang human resources melakukan social media checking terhadap pelamar pekerjaan.
Dari adanya video tersebut, muncul pro-kontra di dalamnya. Banyak netizen Indonesia yang menilai social media checking bukanlah sesuatu hal yang krusial ketika melamar pekerjaan. Karena, menurut beberapa orang, media sosial merupakan ranah privasi yang seharusnya tidak memiliki kaitan dengan suatu jenis pekerjaan yang dilamar oleh seseorang.
Namun, pada kenyataannya, berdasarkan pernyataan yang ada di dalam video tersebut. Nyatanya, social media checking merupakan hal yang cukup krusial untuk dilakukan oleh seorang HR. Hal ini dapat dilihat berdasarkan pernyataan dari video tersebut yang mengatakan 80% HR melakukan social media checking.
BACA JUGA: Seberapa Penting Personal Branding?
Namun, sebenarnya social media checking ini pun dilakukan sebagai langkah dari suatu perusahaan untuk menemukan kandidat terbaik untuk perusahaan mereka. Karena, tidak bisa dipungkiri beberapa orang melihat image suatu perusahaan biasanya didasari dengan perilaku karyawannya. Dengan kata lain, apabila media sosial karyawannya berisikan konten yang ‘negatif’ secara tidak langsung akan menciptakan image negatif untuk perusahaan tersebut.
Melalui artikel ini, kami akan memberikan 4 cara yang dapat dilakukan terhadap media sosial yang kalian miliki agar dapat lolos social media checking yang dilakukan oleh HR suatu perusahaan.
1. Hindari Penggunaan Kata Kasar
Salah satu penilaian seseorang terhadap personality kita adalah dengan melihat gaya bicara yang kita lakukan. Seringkali, di media sosial banyak orang menggunakan kata kasar untuk mengutarakan pemikiran, caption, dan lainnya. Ada baiknya, kita menghindari penggunaan kata kasar di media sosial.
2. Buat Konten-Konten yang Memiliki Values
Salah satu hal yang menjadi poin plus dalam penilaian media sosial kita adalah konten yang kita bagikan. Konten yang sifatnya personal memang sangat boleh kita lakukan, karena pada dasarnya media sosial adalah milik kita pribadi. Namun, ada baiknya kita mengunggah konten-konten inspiratif dan bervalue sebagai poin plus terhadap media sosial kita. Agar, HR yang melakukan checking media sosial kita dapat melihat nilai tambah dari diri kita berdasarkan media sosial kita.
BACA JUGA: Influencer di Indonesia: Banyak Drama atau Penonton Kita Butuh Drama?
3. Follow Akun Perusahaan yang Kita Lamar
Dengan memfollow akun media sosial dari perusahaan yang kita lamar, secara langsung memperlihatkan ketertarikan dan keinginan kita untuk bekerja di perusahaan tersebut. Selain itu, dengan memfollow akun media sosial perusahaan yang kita lamar, akan memberikan kita poin plus ketika melakukan interview dengan HR perusahaan tersebut. Karena, kita dapat memahami value dari perusahaan tersebut berdasarkan konten yang mereka bagikan di media sosial mereka.
4. Jangan Berbohong di Media Sosial
Pada dasarnya, media sosial adalah perwujudan diri kita sendiri ketika berada di dunia maya. Sehingga, menjadi diri sendiri tentunya merupakan hal yang perlu dilakukan. Namun, menjadi diri sendiri bukan berarti kita bersikap ‘liar’ dan urak-urakan di media sosial. Sebagai seseorang yang sudah dewasa, tentunya kita paham mana yang dapat kita bagikan di media sosial dan mana yang tidak seharusnya dibagikan di media sosial.
4 hal tersebut adalah hal-hal yang perlu dilakukan untuk membantu kalian lolos dari social media checking yang dilakukan HR suatu perusahaan.
(RRY)