Indonesia dan hal mistis pada dasarnya adalah 2 hal yang sangat erat. Bahkan di dunia yang sudah serba scientific ini masih banyak masyarakat Indonesia yang percaya akan kekuatan-kekuatan gaib yang sebenarnya sulit buat dijelaskan oleh nalar dan logika.
Dan ketika kita bicara tentang hal mistis di Indonesia, penggemarnya datang dari banyak usia. Mulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa, dan bahkan orang tua pun nyatanya masih menaruh kepercayaan terhadap hal-hal mistis.
Sebenarnya, hal-hal mistis ataupun ghaib mungkin saja benar-benar ada. Tapi, apabila konteks hal mistis ini sampai mencakup ke kemampuan melihat setan, berkomunikasi dengan setan, menerawang masa depan, dan bahkan menebak kematian seseorang. Rasanya, hal-hal tersebut masih sangat jauh dari logika ataupun kepercayaan yang dianut oleh kita.
BACA JUGA: Talk To Me: Film Horor dengan Cerita Klasik yang Mampu Membuat Penonton Ketakutan
Tren Indigo yang Mulai Meresahkan
Tapi dari sikap skeptis tersebut perlahan berubah jadi sikap miris. Karena nyatanya, di jaman sekarang, cukup banyak banget orang-orang yang berusaha untuk viral tiba-tiba dengan mengaku-aku memiliki kemampuan supranatural atau indra keenam yang biasa disebut dengan indigo
Sebenarnya, kehadiran orang-orang yang mengaku indigo ini masih dapat ditolerir apabila konteksnya hanyalah untuk keperluan hiburan semata. Misalnya, untuk konten paranormal experience yang menceritakan kisah horor ke banyak orang. Dari konten tersebut, kita tidak harus percaya, tapi setidaknya melalui cerita ‘pengalaman’ horor tersebut kita dapat terhibur.
Contoh lain adalah ekspedisi horor yang biasanya dibawakan di Live Youtube atau Live Tiktok, di mana kita tau bahwa orang-orang yang buat konten itu pun sadar kalau apa yang mereka buat untuk kebutuhan hiburan. Dan orang yang menonton pun ga merasa dirugikan, meskipun kadang kita kesel karena keliatan fake banget, tapi setidaknya ya kita terhibur.
Tapi sayangnya, di jaman yang sekarang. Orang-orang yang mendadak Indigo ini mulai meresahkan. Banyak dari mereka yang tidak melihat situasi dan kondisi. Contohnya, ketika terjadi sebuah musibah orang hilang, bencana alam, atau fenomena yang menyebabkan kematian. Cukup banyak orang-orang yang mendadak Indigo yang meramalkan segala macam hal terkait bencana tersebut.
Kita bisa liat banyak banget beragam konten di Youtube, Instagram, dan platform sosial media lainnya yang menjadikan sebuah musibah sebagai sumber konten mereka. Orang-orang yang mendadak Indigo ini biasanya membuat konten yang seakan-akan mereka bisa berkomunikasi dengan korban, bisa mendengar suara korban, dan bahkan yang lebih uniknya mereka seakan-akan bisa melihat masa depan.
Sampai di tahap tersebut, gua tau ada yang salah dengan masyarakat Indonesia. Dimana sebuah musibah seakan-akan dianggap sebagai “berkah” untuk mencari keuntungan. Orang-orang yang mendadak Indigo ini tidak peduli akan keadaan korban atau keadaan keluarga korban yang ditinggalkan. Untuk mereka, yang terpenting adalah, dari musibah tersebut mereka dapat keuntungan.
BACA JUGA: 3 Alasan Masyarakat Indonesia Menyukai Film Horor
Hal mistis adalah budaya
Lantas, siapa yang patut untuk disalahkan dengan kehadiran tren mendadak Indigo ini? Tentu yang pertama adalah orang yang mendadak Indigo. Kenapa? Karena, banyak dari mereka yang membohongi publik dengan pura-pura melihat setan. Dan bahkan ironisnya, orang-orang yang mendadak indigo ini seakan-akan selalu memberikan “harapan” kepada keluarga korban.
Selain dari orang yang mengaku indigo ini, yang patut disalahkan adalah masyarakat Indonesia itu sendiri. Alasannya karena, mereka turut ambil andil atas terlahirnya tren ini. Mereka pun yang akhirnya memberikan kontribusi atas populernya tren ini.
Sebuah konten akan lahir karena adanya demand dari masyarakat, ketika akhirnya konten mendadak indigo ini ramai, berarti ada demand dari masyarakat kita. Nyatanya, masyarakat Indonesia terhibur dengan konten orang-orang yang mendadak indigo ini.
Di saat banyak orang yang berbicara hal-hal ilmiah, nyatanya masih banyak juga orang-orang yang masih percaya akan hal supranatural di luar logika. Karena pada dasarnya, hal tersebut sudah menjadi budaya di Indonesia. Masyarakat Indonesia pada dasarnya lebih suka mengaitkan suatu fenomena dengan hal mistis dibandingkan dengan hal ilmiah.
Percaya akan hal supranatural memang hak setiap orang. Tapi, perlu diingat juga, ada hal yang masih bisa dijelaskan dengan logika dan akal sehat. Mempercayai hal supranatural sebagai bentuk menghargai sebuah budaya memang tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Tetapi, jika akhirnya membuat kita akhirnya enggan menerima penjelasan ilmiah sebagai sumber dari sebuah peristiwa adalah hal yang salah.
(RRY)