Semenjak kepopuleran anime meningkat di Indonesia, berbagai pop culture Jepang yang memiliki kaitan dengan anime pun turut meningkat kepopulerannya di Indonesia. Berbagai pop culture seperti mange, dorama, J-Pop, dan lain sebagainya kini menjadi komoditas tersendiri di Indonesia.Bahkan, kini banyak tempat hangout ataupun cafe yang bertemakan Jejepangan.
Kepopuleran anime di Indonesia tidak bisa dipungkiri dipengaruhi oleh kepopuleran karakter-karakter dalam anime tersebut. Bahkan, saking populernya karakter-karakter dalam suatu anime, kini banyak masyarakat Indonesia yang meniru gaya penampilan karakter tersebut mulai dari outfit, wardrobe, bahkan sampai hal-hal kecil yang berkaitan dengan karakter anime tersebut.
BACA JUGA: Sering Dikatakan Sama, Berikut 4 Perbedaan Antara Anime dengan Kartun
Peniruan karakter anime ini dinamakan dengan cosplay. Cosplay sendiri merupakan gabungan dari dua kata yaitu cos (costume) dan play (bermain). Sederhananya, cosplay adalah kegiatan dimana seseorang meniru atau memakai pakaian khusus, merias wajah, dan beraksi sebagai tokoh imajiner, seperti yang terlihat dalam anime, manga, video game, serta film favorit mereka. Lebih dari sekadar berdandan dan berpakaian, cosplay juga mencakup aspek seni, kemampuan khusus, dan ungkapan diri.
Kini, semenjak kepopuleran anime di Indonesia, banyak dari anime lovers yang seringkali menghadiri berbagai event Jejepangan dengan melakukan cosplay. Namun, pada kenyataannya cosplay lebih dari sekadar meniru gaya pakaian karakter anime/manga saja. Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika seseorang ingin melakukan cosplay.
1. Kostum yang Identik
Nyatanya, cosplay bukan sekadar menggunakan kostum yang mirip saja dengan tokoh yang ditiru. Kostum yang digunakan setidaknya harus memiliki kesamaan yang nyaris identik dengan kostum yang digunakan oleh sosok karakter dalam suatu anime/manga ataupun sebuah film.
Sehingga, nggak jarang beberapa cosplayer membuat kostumnya sendiri dibandingkan dengan membeli pakaian-pakaian yang dirasa mirip dengan sosok karakter yang akan di cosplay. Tujuannya adalah agar cosplay yang mereka lakukan benar-benar identik dengan karakter yang mereka cosplay kan.
BACA JUGA: 3 Musisi Indonesia yang Mengadaptasi Budaya Populer Jepang
2. Karakter yang Disesuaikan
Selain kostum yang identik, seorang cosplayer pun dituntut untuk meniru sosok karakter yang mereka cosplaykan. Karena, pada dasarnya cosplay dilakukan untuk meniru sosok karakter baik dari segi visual, maupun karakter dari tokoh tersebut.
Sehingga, kemampuan cosplayer dalam melakukan impersonate atau mendalami karakter sangat dibutuhkan untuk menciptakan cosplay yang sempurna. Jangan sampai, ketika kalian melakukan cosplay kalian justru merupakan identitas dari karakter yang kalian cosplaykan. Karena, pada dasarnya ketika kalian meniru seorang karakter, kalian tidak hanya meniru fisiknya saja, melainkan kalian harus meniru karakter dan personality dari karakter tersebut.
3. Siap Dikritik
Setelah sudah melakukan berbagai hal tersebut, seorang cosplayer harus terbuka dengan segala kritik maupun saran yang diberikan oleh komunitas. Karena, komunitas-komunitas ini pada dasarnya merupakan sosok penting dari kultur cosplay ini.
Jadi, jika kalian dikritik karena cosplay kalian dianggap tidak sesuai dengan tokoh atau karakter, mau tidak mau kalian harus terima. Namun, jangan langsung berkecil hati juga, jadikan kritik dan saran tersebut sebagai motivasi untuk memperbaiki kualitas cosplay kalian sehingga mampu mendapatkan apresiasi dari komunitas cosplay tersebut.
(RRY)