uploads/article/2024/03/salah-nggak-sih-selebgram-15498d7ed5e4779.png

Salah Nggak Sih Selebgram Beli Mobil dari Uang Donasi Trakteer?

Salah satu cita-cita seorang anak adalah mampu memberikan barang yang mewah terhadap orang tuanya, makanya nggak jarang banyak anak muda yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan juga agar mereka dapat memberikan barang atau suatu hal yang berharga untuk kedua orang tuanya. 

Dengan demikian, untuk bisa memberikan berbagai hal kepada kedua orang tua sebagai tanda balas atas apa yang telah diberikan orang tua kepada mereka. Banyak anak muda yang bekerja keras untuk membahagiakan orang tuanya. Namun, bagaimana kalau justru kita dapat membelikan suatu barang yang mewah tanpa harus 'bekerja'?

Baru-baru ini, media sosial ramai membahas soal seorang selebgram yang membelikan orang tuanya mobil mewah yang nilainya bisa hingga ratusan juta. Sebenarnya nggak ada yang salah dengan adanya fenomena ini, namun yang dipermasalahkan oleh netizen adalah bagaimana cara si selebgram membelikan mobil mewah tersebut kepada orang tuanya. Karena, nyatanya selebgram ini 'menggalang' donasi agar bisa membelikan orang tuanya mobil, bukan dari hasil 'kerja' keras. 

BACA JUGA: Lebih dari Sekadar Akun Sepak Bola: Begini Cara Extra Time Indonesia Kuasai X

Galang Donasi untuk Membeli Mobil dengan Trakteer

Sobat Gen tentunya tau beberapa platform penggalangan donasi seperti, KitaBisa, WeCare, Rumah Zakat, dan lain sebagainya. Biasanya, platform donasi ini digunakan untuk menggalang dana untuk mereka yang memang membutuhkan dana. 

Akan tetapi, terdapat berbagai platform lain yang memungkinkan seseorang mendapatkan donasi secara cuma-cuma, mulai dari Saweria, Sociabuzz, dan juga Trakteer. Ketiga platform ini nyatanya memungkinkan seseorang untuk memberikan donasi kepada orang random. Biasanya, Saweria dan Sociabuzz digunakan oleh content creator, atau streamer untuk mendapatkan donasi dari viewer atau follower mereka. Tentunya, untuk mendapatkan uang tersebut mereka biasanya akan 'menjual' sesuatu, seperti konten, live streaming, dan lain sebagainya.

Dalam kasus selebgram kemarin, nyatanya dirinya membukan 'penggalangan dana' melalui platform Trakteer. 'Penggalangan dana' ini ditujukan untuk dirinya agar bisa membelikan orang tuanya mobil dan dari sinilah banyak netizen yang heran dan menganggap hal tersebut suatu hal yang berlebihan. Karena, sebagai seseorang yang sebenarnya notabenenya bercukupan, muda, dan mampu untuk bekerja. Bukankah lebih baik jika selebgram ini bekerja untuk membelikan orang tuanya mobil dibandingkan dengan menggalang donasi untuk membelikan orang tuanya mobil. 

BACA JUGA: Sempat Populer di Masanya: Berikut 5 Lagu Indonesia yang Jadi One Hit Wonder

Apa Itu Trakteer?

Trakteer adalah platform yang membantu kreator untuk memonetisasi karya dan menerima dukungan finansial sebagai bentuk apresiasi dengan cara yang berbeda dan menyenangkan.

Dari penjelasan di atas, sebenarnya kehadiran Trakteer sangat membantu seniman-seniman digital yang ingin mendapatkan uang dari karyanya. Sebenarnya, awalnya Trakteer digunakan oleh visual artist untuk menjual artworknya, namun lambat laun Trakteer digunakan kreator lain untuk menjual konten-konten lain seperti artikel, musik, dan bahkan foto eksklusif atau pribadi. 

Benar banget, Trakteer yang sebenarnya merupakan platform untuk menuangkan kreativitas, dan karya kini digunakan juga untuk menjual hal personal, seperti foto pribadi untuk mendapatkan uang. 

Dengan demikian, kini terdapat pergeseran konten yang ada di Trakteer. Jika awalnya Trakteer merupaan platform untuk memasarkan artwork seseorang, kini Trakteer berubah menjadi 'Instagram' eksklusif yang menampilakn foto-foto pribadi yang dianggap eksklusif. 

Muncul Pro-Kontra

Dari adanya pergeseran konten di Trakteer, timbulah pro-kontra. Banyak netizen yang menilai banyak orang yang mendapatkan uang secara cuma-cuma hanya karena menjual 'foto pribadinya' di Trakteer. Namun, sebagian orang pun menilai nggak ada yang salah dengan hal tersebut, karena sebuah 'karya' nggak dibatasi oleh apapun. Sebuah foto selfie dan pribadi pun bisa dianggap sebagai sebuah karya. 

Sederhananya, jualan foto di Trakteer dianggap beberapa orang sebagai cara 'mudah' untuk mendapatkan uang. Salah satu contohnya adalah selebgram yang sukses membeli mobil ratusan juta untuk orang tuanya yang mana uangnya berasal dari donasi di platform Trakteer tersebut. 

Terlebih, Trakteer yang awalnya digunakan sebagai tempat seniman menjual artworknya, kini justru berubah secara tidak langsung menjadi platform untuk menjual foto pribadi. Sehingga, pada akhirnya banyak netizen yang merasa kecewa dengan hal tersebut. 

BACA JUGA: Dari Cerita ke Nadira Omara Sampai Mio Mirza: Mengapa Warga TikTok Suka Komen di Luar Konteks?

Pada akhirnya, semua kembali ke persepsi masing-masing orang. Foto pribadi pun sebenarnya bisa dianggap sebagai sebuah karya oleh sebagian orang dan untuk mendapatkan foto yang 'worth' untuk dijual pun tentunya butuh effort, sehingga menjual foto pribadi di Trakteer nggak bisa dibilang mendapatkan uang secara cuma-cuma.

Akan tetapi, apakah menjual foto pribadi merupakan cara terbaik untuk menghasilkan sebuah karya yang menguntungkan? Kayaknya, masih banyak lini atau hal-hal lain yang bisa dilakukan untuk menciptakan sebuah karya yang lebih punya makna. (*/)

(RRY)

banner