uploads/article/2023/09/ingin-jadi-atlet-e-sports--79781509f0c0de2.png

Ingin Jadi Atlet E-Sports, Ikuti 4 Langkah Ini Yuk!

Pasca E-Sports menjadi industri di Indonesia, mulai banyak anak muda yang mulai mengincar jenjang karir sebagai atlet E-Sports ataupun berkecimpung di dunia E-Sports. 

Berbagai bayangan yang menggambarkan kehidupan atlet E-Sports tentunya menarik perhatian anak muda untuk memulai karir menjadi seorang atlet E-Sports. Mulai dari pekerjaan yang dianggap mudah dan menyenangkan karena ‘hanya’ bermain game, gaji yang kabarnya mencapai dua digit, sampai kesempatan untuk keliling dunia untuk mengikuti event-event internasional.

Dengan jaminan karir yang terlihat menyenangkan, tentunya menjadi atlet E-Sports menjadi impian anak muda. Namun, pada kenyataannya menjadi seorang atlet E-Sports lebih dari sekadar bermain games saja.

BACA JUGA: Suka Ngegame tapi tidak Hasilkan Uang? Jadi Atlet E-Sports Aja! 

1. Bermain untuk Karir 

Jika umumnya bermain game tujuannya adalah untuk mencari kesenangan, nyatanya atlet E-Sports bermain game bukan hanya untuk mencari kesenangan, melainkan untuk mempertahankan karir mereka. 

Pada dasarnya, sama seperti atlet konvensional, seorang atlet E-Sports pun dilihat berdasarkan skill mereka dalam bermain suatu game, komunikasi mereka dengan rekan setim, dan lain sebagainya. Dan bagaimana cara mereka untuk mempertahankan skill mereka? Tentunya dengan berlatih melalui grinding dengan batas waktu yang sudah ditentukan oleh pihak manajemen tim yang menaungi mereka. 

Dengan demikian, menjadi seorang atlet E-Sports lebih dari sekadar bermain game saja. Ketika para atlet E-Sports ini ‘bermain’ game ada karir yang mereka sedang coba pertahankan. 

2. Harus Selalu Menjadi Nomor 1

Selayaknya seorang atlet, para atlet E-Sports pun dituntut untuk selalu memenangkan game yang mereka mainkan. Jika biasanya kita bermain game tidak harus menjadi seorang nomor 1, pada kenyataannya dengan menjadi atlet E-Sports kita dituntut untuk selalu menjadi pemenang. 

Dengan demikian, seorang atlet E-Sports tidak memiliki alasan untuk kalah. Mereka harus memenangkan segala pertandingan yang mereka mainkan. 

3. Modal yang Besar

Modal untuk menjadi seorang atlet E-Sports pun tergolong besar. Untuk memulai karir sebagai atlet E-Sports game PC misalnya. Setidaknya, kita harus memiliki PC gaming yang mampu mendukung kita untuk grinding game yang kita mainkan atau ingin kita jadikan karir di E-Sports. Sehingga, rasanya untuk mengandalkan warnet sebagai tempat untuk grinding dirasa bukan pilihan yang tepat.

BACA JUGA: 3 Jenis Konten untuk Mencari Cuan di X 

4. Restu Orang Tua

Katakanlah Sobat Gen sudah memiliki skill untuk masuk menjadi atlet E-Sports, dan Sobat Gen pun sudah memiliki PC gaming untuk membantu grinding game yang ingin dijadikan jenjang karir. Namun, satu hal yang seringkali menyulitkan para gamers untuk menjadi atlet E-Sports adalah restu dari orang tua.

Pada kenyataannya, restu orang tua seringkali menjadi permasalahan bagi para calon atlet E-Sports. Nyatanya, masih banyak orang tua yang menganggap bermain game hanya membuang waktu saja. Namun, rasanya anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah. Karena, presentasi seorang anak dapat menjadi atlet E-Sports dibanding tidak menjadi apa-apa rasanya masih berat ke tidak menjadi apa-apa.

Dengan demikian, kalian yang ingin menjadi atlet E-Sports setidaknya harus memberikan bukti dalam bentuk pencapaian. Kalian dapat mengikuti kompetisi antar warnet, komunitas, sebagai pijakan awal untuk membuktikan diri kepada orang tua kalian. 

Jadi Sobat Gen, tentunya untuk menjadi atlet E-Sports tidak semudah yang kalian kira ya! Pada akhirnya, menjadi seorang atlet E-Sports lebih dari sekadar bermain game saja. 

(RRY)

 

banner