/uploads/uploads/photos/2019/10/31/1029093prescon-kemarin.jpg

Suasana Haru Dibalik Pembuatan Film “Kemarin”

Jakarta - Mahakarya Pictures bersama Mahaka Integra Radio mengumumkan teaser dan poster film yang diberi judul “Kemarin” bersamaan dengan syukuran syuting film. Pembuatan film ini berkisah tentang perjalanan band Seventeen dari awal hingga akhir perpisahan mereka.

22 Desember 2018 menjadi peristiwa yang tidak terlupakan bagi band Seventeen. Saat sedang tampil di Tanjung Lesung, tsunami menghantam dan menewaskan personil band Seventeen, yaitu Bani (bassist), Andi (drummer), Herman (gitaris).

Dua minggu sebelum peristiwa tsunami yaitu pada tanggal 13 Desember 2018 Seventeen bersama management sempat melakukan meeting mengenai rencana pembuatan film dokumenter. Namun suratan berkata lain, bencana itu merenggut korban jiwa termasuk keluarga Seventeen dan ratusan korban lainnya.

Niatan membuat film pun sebenarnya telah terurungkan karena masih dalam keadaan duka. Namun sebulan tepat setelah tsunami, kamera milik almarhum andi ditemukan. Dalam kamera tersebut tersimpan semua kenangan terakhir Seventeen di Tanjung Lesung.

“Setelah melihat semua isi kamera alm. Andi, aku putuskan untuk melanjutkan pembuatan film dokumenter. Lalu menelpon Upie Guava untuk menyampaikan rencana ini. Upie sangat tertarik dan merasa terhormat mendapat kesempatan ini,” ujar Dendi Reynando CEO Mahakarya yang juga bagian dari Seventeen.

Film “Kemarin” merupakan penghormatan terakhir untuk para personil Seventeen yang meninggal. Film ini akan menghadirkan momen-momen kebersamaan para personel selama 55 jam dokumentasi.

“Semangat kami semakin optimis setelah Adrian Syarkawie, CEO Mahaka Radio dan Mahaka Media bersedia terlibat dalam film ini. Kami menjadi optimis cerita yang akan dibagi ini bisa sampai dengan baik pada masyarakat Indonesia,” lanjut Dendi.
banner