uploads/article/2024/01/fitur-flipside-instagram-dan-7045527a896e92a.png

Fitur Flipside Instagram dan Fenomena Second Account di Media Sosial

Instagram baru-baru ini merilis fitur terbaru yang memungkinkan Sobat Gen memiliki dua akun dalam satu akun Instagram. Fitur yang diberi nama flipside ini bisa Sobat Gen temukan di pojok kanan page profil Instagram Sobat Gen. Fitur berlambang kunci ini memungkinkan Sobat Gen untuk memiliki akun lain dalam satu akun.

Akan tetapi, berbeda dengan akun utama, akun flipside memiliki kelebihan seperti fitur close friends. Akun flipside Sobat Gen hanya dapat dilihat oleh akun-akun yang Sobat Gen pilih untuk bisa melihat akun flipside Sobat Gen. Selain itu, Sobat Gen pun dapat membuat nama, foto baru yang berbeda dengan akun utama Instagram Sobat Gen. Sehingga, dengan adanya fitur ini Sobat Gen nggak perlu melakukan login ke akun lain.

Tentunya, fitur ini sekilas mirip dengan fenomena second account yang terjadi di media sosial. Dengan second account, Sobat Gen dapat membuat akun yang memang dikhususkan untuk orang-orang yang memang Sobat Gen kenal secara dekat dan personal. Sehingga, second account memang sering kali dijadikan sebagai akun untuk 'menjadi diri sendiri' dibandingkan first account yang dianggap sebagai akun untuk pencitraan di media sosial. 

BACA JUGA: Asal Usul Meme 'Menyala Kaka', 'Kasih Keras', dan 'Ilmu Padi' yang Populer di Media Sosial

Fenomena Second Account

Hadirnya fenomena second account tentunya bukan hal baru dalam dunia media sosial, makanya hadirnya fitur flipside ini tentunya sangat telat karena pada dasarnya orang-orang sudah terlebih dahulu memiliki second account

Kalau kita telaah lebih jauh, hadirnya fenomena second account ini pada dasarnya didasari oleh keinginan seseorang untuk selalu terlihat baik di depan publik. Tentunya, sebagai manusia kita selalu ingin memenuhi ekspektasi orang lain, sehingga kita selalu ingin tampil 'baik' di depan orang yang kita kenal. Namun, tentunya dalam diri manusia selalu ada sisi yang nggak selamanya 'baik' di mata orang, sehingga akhirnya kita membutuhkan pelarian untuk bisa melakukan hal-hal yang nggak bisa menyenangkan semua orang. 

Hadirnya second account pada dasarnya dilandasi oleh alasan tersebut. Dalam jurnal berjudul "Alts and Automediality: Compartmentalising the Self through Multiple Social Media Profiles" yang ditulis oleh Emily van der Nagel. Dalam artikel tersebut disebutkan ketika terdapat aspek kehidupan yang nggak sesuai, kita cenderung akan membagi kehidupan tersebut ke area yang terpisah. Sehingga, kita tetap dapat menjaga norma dan juga batasan sosial yang ada. 

Dengan demikian, pada dasarnya second account hadir sebagai wadah seseorang untuk melakukan suatu hal yang kita anggap 'menyimpang' dengan pandangan baik orang lain terhadap kita. Sehingga, kita cenderung akan mencari media yang kita rasa 'aman' untuk membagikan kehidupan yang 'menyimpang tersebut. 

BACA JUGA: Polemik Akun Menfess: Ketika menjadi Anonim Membuka Celah Tindak Bullying

Keterbukaan di Media Sosial

Pada dasarnya, seseorang cenderung akan lebih vokal di media sosial apabila identitasnya nggak dikenal oleh banyak orang, atau seseorang cenderung akan terbuka apabila dirinya berada di lingkup yang memang dia kenal. 

Hadirnya second account tentunya menjadi bukti seseorang akan jauh lebih terbuka di lingkup yang memang dia kenal. Sebagaimana yang kita tahu, second account memang diperuntukkan untuk orang-orang yang sudah kita kenal dekat dan akrab. Sehingga, kita merasa nggak perlu menutupi apa pun ke pada mereka, karena pada dasarnya mereka sudah mengenal sikap dan sifat 'asli' kita. 

Berbeda dengan first account, keterbukaan di second account lebih bersifat personal, berbeda dengan keterbukaan di first account yang sifatnya lebih umum seperti karir, pendidikan, dan lain sebagainya.

Apakah salah apabila kita nggak terbuka dengan kehidupan pribadi kita di first account? Tentu nggak. Selama kenyamanan kita lebih terjamin di second account, tentunya hal ini nggak menjadi masalah sama sekali. 

Hadirnya flipside tentunya menjadi alternatif lain untuk kita lebih terbuka di ruang media sosial. Meskipun sebenarnya terbilang terlambat, hadirnya flipside tentu tetap menjadi salah satu cara untuk kita memiliki akun yang memang benar-benar menjadi ruang aman untuk kita. (*/)

(RRY)

banner