Senin kemarin menjadi hari pertama Sobat Gen menjalani hari di tahun 2024. Setelah sukses menjalani tahun 2023, tentunya Sobat Gen memiliki resolusi tersendiri untuk tahun 2024 ini.
Umumnya, banyak orang yang mengartikan resolusi sebagai istilah yang menggambarkan kualitas foto, video, maupun audio. Kalau Sobat Gen melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resolusi adalah keputusan atau mufakat pendapat dalam bentuk permintaan atau tuntutan.
Merujuk dari definisi tersebut, resolusi dalam konteks tahun baru dapat diartikan sebagai bentuk permintaan atau permohonan terhadap diri sendiri. Dan sebaik-baiknya resolusi, tuntutan, atau impian juga harus dalam tertulis sebagai dokumentasi pribadi.
Karena, pada dasarnya kalau Sobat Gen tidak menulis resolusi yang ingin Sobat Gen capai, bisa saja Sobat Gen lupa dengan resolusi yang ingin Sobat Gen capai. Terlebih, ingatan manusia sangatlah rapuh, sehingga dibutuhkan suatu bentuk dokumentasi sebagai pengingat.
BACA JUGA: Mengenal Arti ‘Rizz’: Istilah yang Paling Populer di Media Sosial di Tahun 2023
Seberapa Penting Resolusi?
Idealnya resolusi haruslah sesuai dengan kemampuan kita. Salah satu tolak ukur agar resolusi yang kita inginkan di tahun 2024 tercapai tentunya adalah hasil dari evaluasi dari resolusi di tahun 2023 ataupun tahun sebelumnya. Dan evaluasi inilah yang akhirnya menjadikan resolusi menjadi suatu hal yang penting.
Terkadang, kita sering kali menganggap hidup kita ‘sudah’ sesuai dengan apa yang direncanakan, sehingga seringkali kita melupakan tujuan maupun impian yang sebenarnya sudah kita miliki.
Ketika seseorang memiliki resolusi di tiap tahunnya, secara sadar mereka sedang berusaha untuk mencapai impian mereka langkah demi langkah di tiap tahunnya, dan inilah yang seringkali terlupakan oleh kebanyakan orang.
BACA JUGA: Perkembangan Tema Lagu Indonesia: Dulu Percintaan, Kini Malah Membahas Kesehatan Mental
Jangan Jadikan Resolusi sebagai Beban
Resolusi seseorang memang sebenarnya tidak dibatasi. Setiap orang memiliki haknya masing-masing untuk membuat resolusi bagi diri mereka sendiri. Namun, menurut psikolog klinis dewasa yang tergabung dalam Ikatan Psikolog Klinis wilayah Banten Mega Tala Harimukhti S.Psi, M.Psi dalam wawancaranya bersama Antara, dikatakan bahwa resolusi yang terlalu tidak realistis cenderung akan membuat seseorang frustasi untuk mencapainya. Sehingga, diperlukan skala prioritas untuk menyusun resolusi tersebut.
"Misalnya prioritasnya adalah menikah tapi sekarang masih kuliah, Ya berarti menuju goals itu kita harus merancang step by step-nya, menyusun skripsi atau tesis baru bisa menikah," ujar Mega.dalam wawancara bersama Antara.
Mega pun mengingatkan, resolusi yang kita buat haruslah didasari oleh kemampuan diri sendiri dan pencapaian yang sudah pernah kita capai, bukan berdasarkan pencapaian orang lain. Sehingga, pengenalan diri sendiri menjadi kunci penting dalam menyusun resolusi.
Dengan demikian, resolusi tentunya menjadi hal penting yang harus Sobat Gen miliki. Resolusi yang Sobat Gen buat setidaknya harus sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dari Sobat Gen. Jangan sampai, resolusi yang seharusnya menjadi motivasi untuk Sobat Gen justru menjadi beban untuk diri Sobat Gen. (*/)
(RRY)