uploads/article/2023/12/perkembangan-tema-lagu-indonesia--676937fbe7d75e1.png

Perkembangan Tema Lagu Indonesia: Dulu Percintaan, Kini Malah Membahas Kesehatan Mental

Nggak bisa dipungkiri, musik di Indonesia terus mengalami perubahan ataupun perkembangan. Mulai dari musisi yang terkenal, genre yang sering mengalami perubahan sesuai dengan era tertentu, sampai ke tema dari lagu yang dibuat. 

Umumnya, lagu-lagu di Indonesia emang sering banget mengangkat tema-tema klise seperti percintaan, patah hati, maupun persahabatan. Tapi lambat laun, nyatanya tema-tema dari lagu Indonesia terus mengalami perubahan dan perkembangan. 

Di era tahun 2020an ini, terdapat satu tema yang seringkali diangkat menjadi lagu oleh musisi Indonesia. Dan tema lagu yang diangkat oleh musisi-musisi ini biasanya adalah tema-tema yang memiliki kaitannya dengan isu kesehatan mental. Seperti mencintai diri sendiri, pendewasaan diri, ataupun tema-tema yang memiliki kaitan dengan self development.

Hal ini bisa dilihat dari banyaknya lagu yang mengangkat isu-isu mengenai mencintai diri sendiri. Seperti “Diri” dari Tulus, “Dunia Tipu-Tipu” dari Yura Yunita, “Rehat” dari Kunto Aji, dan lain sebagainya.. 

Dari sini, nyatanya perkembangan musik di Indonesia bukan sekadar genre dari musik saja. Melainkan, terjadi perkembangan terhadap tema lagu-lagu yang ada di Indonesia. Lantas, mengapa akhirnya terjadi perkembangan terhadap tema-tema lagu di Indonesia?

BACA JUGA: Sering Dengerin Lagu Galau? Jangan-Jangan Kamu Depresi

Perkembangan Tema Lagu Indonesia

Sebelum membahas mengenai alasan mengapa akhirnya terjadi perkembangan terhadap tema-tema lagu di Indonesia, mari kita membahas mengenai perkembangan tema-tema lagu di Indonesia. 

Di era 90an, lagu-lagu Indonesia mengusung tema mengenai percintaan, perantauan, dan juga kritik sosial. Beberapa musisi besar seperti Ebiet G Ade dengan lagu berjudul “Berita Kepada Kawan”, Iwan Fals dengan lagu berjudul “Bento”, Slank dengan lagu berjudul “Terlalu Manis”, Chrisye dengan lagu berjudul “Kala CInta Menggoda”, dan lain sebagainya menjadi musisi unggulan di era tersebut. 

Menuju ke era selanjutnya yaitu era 2000an. Di era ini, lagu-lagu Indonesia masih membahas mengenai tema mengenai percintaan dengan tambahan lagu mengenai persahabatan. Yang menjadi pembeda adalah, tema lagu percintaan disini cenderung spesifik membahas mengenai patah hati seseorang. 

Beberapa lagu hits seperti, “Kenangan Terindah” dari Samsons, “Hampa” dari Ari Lasso, “Sahabat Sejati” dari Sheila On 7, “Ingatlah Hari Ini” dari Project Pop, dan lain sebagainya menjadi salah satu lagu-lagu yang menemani masa muda remaja di era 2000an.

Dan kini di era sekarang, tema-tema lagu di Indonesia sebenarnya nggak terlalu memiliki perubahan yang terlalu signifikan. Lagu-lagu dengan tema percintaan masih sering diproduksi. Tapi, terdapat penambahan tema, yaitu mengenai tema self development yang sudah disebutkan di awal tadi.

BACA JUGA: 5 Lagu Galau Indonesia Terbaik yang Harus Kamu Dengar Ketika Galau!

Perkembangan Tema Mengikuti Isu yang Relevan

Dari adanya perkembangan tema lagu Indonesia ini, satu hal yang bisa disimpulkan adalah perkembangan tema lagu-lagu ini nyatanya mengikuti isu sosial yang memang sedang menjadi pembahasan di era tersebut. 

Misalnya di era 90an. Di era tersebut, isu yang sedang menjadi pembahasan adalah isu-isu terkait politik dan juga sosial. Makanya, banyak lagu-lagu yang spesifik mengangkat tema-tema mengenai kritik sosial, seperti lagu “Bento” dari Iwan Fals. 

Di era selanjutnya yaitu era 2000an, lagu-lagu dengan tema mengenai percintaan dan persahabatan menjadi populer karena mulai banyaknya tontonan seperti FTV ataupun sinetron yang mengangkat tema percintaan pula.

Dan untuk memenuhi kebutuhan produksi dan juga untuk menyesuaikan dengan industri, lagu-lagu bertemakan percintaan dan patah hati menjadi sering diproduksi untuk memenuhi kebutuhan industri. 

Dan kini, di era sekarang. Mengapa akhirnya tema-tema yang memiliki kaitan dengan kesehatan mental dan juga self development menjadi sering diangkat menjadi sebuah lagu? Alasannya, karena isu mengenai kesehatan mental juga self development emang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat Indonesia.

Terlebih, kita tahu bahwa sejatinya sebuah lagu adalah cara berkomunikasi musisi untuk menyampaikan keresahan yang dirasakan melalui media musik. Kesadaran dan juga keresahan para musisi mengenai isu kesehatan mental setidaknya coba mereka populerkan melalui media musik. Hal ini serupa dengan yang dilakukan Slank ataupun Iwan Fals ketika mereka mengkritik pemerintah Orde Baru melalui musik-musik yang mereka ciptakan. Dan hasilnya, masyarakat kita pun akhirnya tertarik untuk mendengarkan lagu tersebut.

Dari sini, dapat dilihat bahwa sejatinya tema-tema suatu lagu nyatanya mengikuti isu yang sedang relevan dengan keadaan di era tersebut. Bukan nggak mungkin ketika akhirnya ada isu lain yang menjadi pembahasan, para musisi akan membuat lagu berdasarkan tema tersebut. Karena pada dasarnya, relevansi dibutuhkan oleh musisi agar bisa tetap bertahan di industri. 

BACA JUGA: Bagaimana Musik Mampu Menggambarkan Perasaan Kita?

Isu Kesehatan Mental yang Semakin Penting

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pada dasarnya, musik adalah salah satu media berkomunikasi seseorang untuk menyampaikan keresahan ataupun informasi yang ingin mereka sampaikan. 

Di era ini, isu kesehatan mental menjadi isu penting yang memang harus disebarkan. Mungkin kalau disebarkan melalui orang-orang biasa atau masyarakat umum, reach yang diperoleh nggak akan terlalu besar. Sehingga, pada akhirnya musisi-musisi yang memang memiliki kepedulian mengenai isu kesehatan mental dan juga self development akhirnya membuat suatu karya yang bisa dinikmati sekaligus membawa pesan penting yang ingin mereka sebarkan. 

Terlebih, dalam beberapa kasus. Nyatanya, musik memiliki pengaruh terhadap kehidupan seseorang. Ketika akhirnya sebuah lagu melulu membahas mengenai patah hati, putus cinta, dan lain sebagainya. Secara ga langsung akan berpengaruh terhadap psikis seseorang. 

Yes, emang beberapa orang bisa merasa lebih lega ketika mendengarkan lagu bertemakan patah hati. Tapi, apa jadinya kalau hanya lagu mengenai patah hati saja yang didengarkan? Pastinya secara ga langsung akan berpengaruh terhadap kondisi mental kita.

Makanya, lagu-lagu bertemakan kesehatan mental seperti mencintai diri sendiri, pendewasaan, dan lain sebagainya hadir sebagai penetral dari lagu-lagu patah hati yang didengarkan. Sehingga, ketika seseorang sudah merasa baikan, mereka bisa mendengarkan lagu yang memiliki dampak positif terhadap diri mereka melalui lagu-lagu yang lebih mengapresiasi dirinya. (*/)

(RRY)

 

banner