uploads/article/2023/09/3-alasan-mengapa-menjadi-1591236367ce847.png

3 Alasan Mengapa Menjadi ‘Kupu-Kupu’ di Waktu Kuliah adalah Hal yang Membanggakan!

Sobat Gen, pernahkah kalian mendapatkan julukan ‘Kupu-Kupu’ saat kuliah? Kalau pernah, bagaimana perasaan kalian?

‘Kupu-Kupu’ sendiri adalah istilah yang ditujukan pada para mahasiswa yang kegiatan perkuliahannya hanyalah kuliah dan langsung pulang. Jika biasanya mahasiswa lain berusaha menyibukan diri dengan berbagai kegiatan, mulai dari komunitas, UKM, sampai organisasi seperti BEM atau HIMA. Para kupu-kupu cenderung memilih pulang setelah jam kuliah usai.

Julukan kupu-kupu ini pun relatif terbilang negatif, banyak dari mereka dianggap anti-sosial, dan cenderung seringkali dikucilkan dari pergaulan. Padahal, sebenarnya nggak ada yang salah dengan menjadi seorang ‘kupu-kupu’, kenapa?

Tujuan Kuliah untuk Kuliah

Pada dasarnya, job desk utama seorang mahasiswa adalah berkuliah. Hal-hal lain seperti organisasi, kepanitiaan, UKM, atau komunitas lingkungan kampus adalah sunnah dan tidak punya pengaruh terhadap nilai kita.

Dengan demikian, rasanya memilih untuk fokus kuliah dengan langsung pulang ke kosan setelah jam kuliah usai adalah hal rasional dan lumrah untuk dilakukan. Karena, ketika sidang skripsi nanti pun, yang akan ditanyakan adalah materi seputar mata kuliah, bukan jabatan di BEM ataupun HIMA.

BACA JUGA: Perlukah Skripsi sebagai Syarat Kelulusan Mahasiswa?

Belum lagi, permasalahan kuliah tepat waktu pun masih menjadi momok menakutkan bagi anak muda Indonesia nih Sobat Gen. Pada akhirnya, banyak anak muda yang benar-benar fokus kuliah hanya untuk mengejar pendidikan, hal-hal lain yang dirasa akan mendsitrak mereka pun akhirnya ditinggalkan. 

Kupu-Kupu belum Tentu Langsung Pulang

Pada kenyataannya, aktivitas di luar kuliah tidak melulu harus berhubungan dengan lingkungan kampus atau universitas. Banyak kegiatan produktif lain yang dapat dilakukan di luar lingkungan kampus. Mulai dari kerja part-time, mengikuti komunitas di luar kampus, sampai hal-hal produktif lain yang memang tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan kampus.

Sehingga, anggapan ‘kupu-kupu’ sebagai sosok yang no life pun tidaklah benar. Karena, mereka pun memiliki aktivitas di luar kampus yang juga sama produktifnya dengan kegiatan-kegiatan di dalam kampus. 

Menghargai Waktu Sendiri

Mereka yang memilih menjadi ‘kupu-kupu’ pun nyatanya memiliki waktu yang dapat mereka buang untuk hal-hal yang mereka sukai. Mulai dari hobi, passion, sampai ‘me time’, nyatanya dapat mereka lakukan.

BACA JUGA: Menjelang Musim Ospek, Berikut 3 Kegiatan Ospek yang Mesti Dilakukan 

Meskipun dengan menjadi mahasiswa ‘aktif’ pun tidak menutup kemungkinan mereka untuk melakukan hal-hal tersebut. Namun, mereka yang menjadi ‘kupu-kupu’ memiliki waktu untuk diri sendiri yang jauh lebih banyak. Karena, pada kenyataannya, banyak dari para mahasiswa yang aktif organisasi, UKM, komunitas, kepanitiaan, dan lai sebagainya justru mengeluh atas pilihan yang sudah mereka ambil. 

Dengan demikian, pada dasarnya seseorang yang menjadi seorang ‘kupu-kupu’ nyatanya mampu menyelesaikan apa yang telah mereka pilih. Sehingga, tidak ada yang salah dengan menjadi seorang ‘kupu-kupu’.(*/)

(RRY)

 

banner