uploads/article/2023/08/mengenal-genre-musik-shoegaze--155025d282e5907.png

Mengenal Genre Musik ‘Shoegaze’

Musik adalah bahasa universal yang memungkinkan manusia untuk berkomunikasi melalui gelombang suara yang indah dan menginspirasi. Di Indonesia, industri musik terus berkembang dengan munculnya berbagai genre dan subgenre yang mencerminkan keanekaragaman budaya dan kreativitas seniman lokal. Salah satu genre yang mulai mendapatkan perhatian adalah shoegaze, sebuah aliran musik alternatif yang memiliki ciri khas suara gitar lembut dan vokal yang sering tenggelam dalam efek suara. Artikel ini akan mengupas perkembangan genre musik shoegaze di Indonesia, bagaimana genre ini diterjemahkan oleh musisi lokal, dan dampaknya terhadap industri musik Tanah Air.

BACA JUGA: Bandung dan Lahirnya Musisi-Musisi Populer Indonesia 

1. Latar Belakang Shoegaze

Shoegaze pertama kali muncul pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an di Inggris. Nama ‘shoegaze’ sendiri diambil karena cenderung menggambarkan cara para musisi dalam aliran ini, yang sering kali terlihat "melamun" atau fokus pada perangkat musik mereka saat tampil di atas panggung. Musik shoegaze umumnya dikenal karena penggunaan gitar efek dan distorsi yang kuat, serta lapisan-lapisan suara yang atmosferik dan menghipnotis.

2. Shoegaze di Indonesia: Awal Mula

Meskipun bukan genre yang mainstream, shoegaze mulai menarik perhatian sejumlah musisi muda di Indonesia pada akhir 2000-an dan awal 2010-an. Grup musik seperti "The Upstairs" bisa dianggap sebagai salah satu pionir shoegaze dalam skena musik Indonesia. Mereka memadukan elemen shoegaze dengan gaya indie rock lokal, menciptakan suara yang segar dan berbeda.

BACA JUGA: Arti Penting Musik sebagai Bentuk Kebebasan

3. Perkembangan Shoegaze di Indonesia

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak musisi muda Indonesia yang tertarik untuk menggali lebih dalam genre ini. Mereka mulai menciptakan lagu-lagu dengan suara gitar yang lembut, efek suara yang kaya, dan lirik yang sering kali merenung dan introspektif. Beberapa musisi menonjol dalam mengembangkan genre ini, seperti "Grrrl Gang" yang menghadirkan pendekatan yang lebih ringan dan bersemangat dalam bermusik shoegaze.

4. Pengaruh Teknologi dan Informasi

Perkembangan teknologi dan akses yang lebih mudah terhadap informasi serta alat musik telah memainkan peran penting dalam memfasilitasi perkembangan genre ini. Dengan peralatan rekaman yang lebih terjangkau, musisi dapat eksperimen dengan suara dan efek yang lebih kompleks, yang merupakan ciri khas utama dari musik shoegaze.

5. Dampak terhadap Industri Musik Indonesia

Meskipun shoegaze belum mencapai popularitas massal di Indonesia, genre ini memiliki dampak yang signifikan dalam keragaman industri musik. Shoegaze menunjukkan bahwa musisi Indonesia memiliki kemampuan untuk menggali genre yang kurang dijelajahi dan menciptakan suara yang unik. Selain itu, eksistensi genre ini juga membuka pintu bagi penonton yang ingin mendengarkan sesuatu yang berbeda dari arus utama.

BACA JUGA: Bagaimana Musik Mampu Menggambarkan Perasaan Kita? 

6. Masa Depan Shoegaze di Indonesia

Melihat perkembangan positif ini, masa depan shoegaze di Indonesia terlihat cerah. Dengan semakin banyaknya musisi yang tertarik untuk bereksperimen dengan suara dan gaya ini, kita mungkin akan menyaksikan evolusi lebih lanjut dari genre ini di kancah musik Indonesia.

Perkembangan genre musik shoegaze di Indonesia adalah contoh bagaimana musisi lokal dapat mengeksplorasi suara yang unik dan berkontribusi pada keragaman industri musik. Meskipun masih relatif nisichen, shoegaze memiliki potensi untuk terus tumbuh dan mendapatkan pengakuan yang lebih luas di masa depan. Dengan adanya dedikasi dari musisi dan antusiasme dari pendengar, kita bisa berharap untuk mendengarkan lebih banyak karya shoegaze yang menginspirasi dari Indonesia dalam waktu yang akan datang.

(RRY)

 

banner